Pengertian trafo atau transformator
Sebuah trafo terdiri dari dua kumparan kawat yang terpisah satu sama lain yakni bagian primer dan bagian sekunder, yang dililitkan pada satu inti yang sama. Agar dapat membangkitkan tegangan listrik pada kumparan sekunder, fluks magnet yang dibangkitkan dari kumparan primer harus berubah-ubah terhadap waktu. Untuk memenuhi hal ini, aliran listrik yang mengalir di sisi primer haruslah listrik bolak-balik atau AC.
sumber: zhagitoloh.blogspot.com |
Ketika kumparan primer dihubungkan pada sumber listrik bolak-balik, pada kumparan primer muncul gaya gerak magnet bersama yang arahnya bolak balik juga. Adanya gaya gerak magnet, menyebabkan munculnya timbul fluks magnet bersama di sekitar kumparan sekunder yang juga bolak balik. Fluks magnet bersama ini, pada ujung-ujung kumparan sekunder menghasilkan gaya gerak listrik induksi sekunder yang mungkin sama, lebih tinggi, atau lebih rendah dari gaya gerak listrik pada kumparan primer. Kondisi ini tergantung pada perbandingan kedua kumparan yang ada pada trafo tersebut. Jika kumparan sekunder terhubung pada beban maka akan timbul arus listrik bolak balik, sebagai konsekuensinya pada beban timbul tegangan sekunder. Kombinasi antar gaya gerak magnet induksi sekunder dan primer disebut dengan induksi bersama atau mutual induction.
sumber: adityateguh.blogspot.com |
Rugi-rugi yang terjadi pada trafo
Rugi-rugi daya pada trafo berupa rugi inti (Pi) dan rugi tembaga (Pcu) yang terdapat pada kumparan primer maupun sekunder. Rugi inti terdiri dari rugi arus eddy (Pe) dan rugi histeresis (Ph) atau dapat dirumuskan Pi = Ph + Pe. Rugi Histeresis (Ph) adalah rugi yang disebabkan adanya fluks bolak balik pada inti besi. Rugi arus eddy (Pe) adalah rugi yang disebabkan adanya arus pusar pada inti besi. Arus pusar yang muncul pada inti besi dipengaruhi oleh tegangan induksi pada inti yang menghasilkan perubahan-perubahan fluks magnet. Pada kondisi beban nol, rugi-rugi yang terjadi hanyalah rugi inti saja dan besarnya rugi-rugi inti ini adalah tetap. Rugi inti tidaklah terpengaruh oleh adanya perubahan beban. Besarnya rugi inti dari beban nol hingga kondisi beban penuh nilainya tetap, dengan asumsi bahwa tegangan primer juga tetap.
Pada kondisi beban tidak nol, total rugi-rugi yang terjadi adalah penjumlahan antara rugi inti dan rugi tembaga. Rugi tembaga didapat dari tes hubung singkat Pcu=i2R dan nilainya bergantung pada besarnya beban terpasang.
Rijono, Yon, Drs., Dasar Teknik Tenaga Listrik, edisi revisi, Penerbit Andi, Yogyakarta, 1997
Stigant, Austin, A.C Franklin, The J & Ptransformer Book, 10th edition, Butterworths Group, Great Britain, 1973
Stigant, Austin, A.C Franklin, The J & Ptransformer Book, 10th edition, Butterworths Group, Great Britain, 1973
Pengertian Trafo atau Transformator dan Rugi-rugi yang Terjadi padaTrafo
Reviewed by Penulis
on
September 29, 2020
Rating:
No comments: