Minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) dimurnikan untuk menghilangkan zat yang tidak dinginkan hingga layak dikonsumsi. Selama proses pemurnian (refining processes), komponen minor seperti produk oksidasi, asam lemak bebas (ALB/free fatty acid/FFA), fosfolipid (getah), pigmen, logam dan pengotor lainnya dihilangkan. Selain menghilangkan komponen yang tidak diinginkan, proses pemurnian juga menghilangkan komponen yang berguna seperti karotenoid, orizanol dan fitosterol. Reaksi samping terjadi terutama proses isomerisasi dari asam lemak tidak jenuh saat tahap deodorisasi berlangsung pada kondisi temperatur tinggi (256oC).
Pemurnian secara fisis minyak sawit mentah (physical refining of crude palm oil) lebih ramah lingkungan, beroperasi pada biaya rendah, bahan kimia yang dipakai lebih sedikit dan rugi-rugi (losses) minyak yang dihasilkan secara signifikan lebih rendah dari pada pemurnian secara kimia (chemical refining).
sumber: https://www.sciencedirect.com/ |
Proses pemurnian secara fisis pada minyak sawit dapat diringkas sebagai berikut
Penghilangan getah pada kondisi asam (acid degumming) pada suhu antara 90 – 110oC: Reaksi antara fosfolipid dengan larutan asam fosfor
Pemucatan (bleaching) pada suhu antara 90 – 110oC: Adsorpsi komponen minor pada tanah liat atau karbon aktif yang dilanjutkan dengan titrasi
Penghilangan bau (deodorization) pada suhu tinggi sekitar 256oC: Pemisahan komponen volatil secara distilasi (perbedaan titik didih). RBDPO (Refined Bleached Deodorized Palm Oil) sebagai produk utama pada proses pemurnian ini memiliki titik didih pada sekitar 300oC, sedangkan FFA pada suhu sekitar 150oC.
Kemudian tahap terakhir dari hasil pemisahan ini adalah FFA didinginkan untuk kemudian disimpan ke tangki penyimpanan, sedangkan RBDPO ada dua opsi, bisa didinginkan terlebih dahulu untuk disimpan ke tangki penyimpanan maupun dibiarkan untuk kemudian dialirkan ke athap fraksinasi.
Diagram proses pemurnian secara fisis minayk sawit mentah kurang lebih seperti berikut:
No comments: