Di hampir semua bidang rekayasa teknik, utamanya pada bidang di mana suatu proses atau alat atau sistem sedang dikembangkan, perlu diketahui berbagai variabel dan parameter agar didapatkan performasi yang baik. Proses untuk mendapatkan performasi yang baik ini secara umum disebut dengan proses analisis sistem. Secara tradisional, analisis sistem dilakukan dengan cara investigasi langsung pada objek fisis yang akan dianalisis. Analisis secara langsung seperti ini tentunya tidak ada keraguan data yang didapat, oleh karena data dari analisis secara langsung ini adalah dapat dipercaya, akan tetapi eksperimen meggunakan alat yang sebenarnya tidaklah selalu mudah untuk dieksekusi dan sering kali tidak memungkinkan, apalagi untuk sistem dengan skala besar.
sumber: mathematicsmind.blogspot.com |
Untuk mengatasi permasalahan pada investigasi secara langsung, para peneliti melakukan suatu penyederhanaan analisis atau representasi dari sebuah sistem yang sedang diinvestigasi, yang disebut model atau pemodelan dari sistem. Sehingga dapat diketahui secara fisis bagaimana hubungan antar variabel dan parameter pada sistem menggunakan representasi bahasa matematika.
sumber: priyandari.staff.uns.ac.id |
Pemodelan matematika yang digunakan untuk analisis adalah sistem input dan output. Yaitu Pengaruh dari suatu input yang masuk ke dalam suatu sistem tentu akan berpengaruh terhadap output-nya. Permasalahan mengenai desain dan kontrol dari sistem yang tepat dapat diperhitungkan dengan tanpa mengeluarkan biaya yang banyak dibandingkan dengan eksperimen secara langsung. Hal ini merupakan kelebihan dari pemodelan sistem dibanding investigasi secara langsung.
Salah satu contoh alat atau sistem yang cukup sederhana untuk bisa dimodelkan secara matematika adalah seismometer (sistem mekanik). Sebuah sensor yang merupakan bagian dari seismograf (perangkat yang mengukur dan mencatat gempa bumi). Untuk mendapatkan suatu desain seismometer yang tepat, perlu dilakukan analisis sistem, sehingga diketahui berapa nilai parameter yang dibutuhkan saat mendesain sebuah seismometer agar menghasilkan performasi yang baik.
Tahapan selanjutnya setelah diperoleh model matematis yang didapat adalah melakukan simulasi terhadap model. Pada tahap ini yang perlu diperhatikan adalah beberapa kemungkinan yang mungkin berperan sebagai gangguan bagi sistem dan berpengaruh besar terhadap performasi. Dari hasil simulasi kemudian diamati respon keluaran dari model sistem apakah sudah layak aatu belum.
ليست هناك تعليقات: