Ketersediaan energi merupakan salah satu faktor penunjang pembangunan nasional yang berkelanjutan. Jenis energi yang digunakan antara lain adalah batubara, biofuel, gas alam dan BBM. Sebagai jenis energi utama adalah BBM dan gas alam, sedangkan batubara menjadi pilihan terakhir karena tingginya emisi yang dihasilkan. Biofuel yang diklaim sebagai energi terbarukan, faktanya jumlah ketersediannya masih sedikit sehingga keberlanjutan suplainya masih perlu dipertimbangkan.
Gas bumi atau sering disebut gas alam merupakan bahan bakar tak terbarukan yang terdiri dari beberapa molekul hidrokarbon (utamanya metana), serta sulfur dan nitrogen yang lebih sedikit jumlahnya. Gas alam bisa berbahaya karena memiliki sifat yang mudah terbakar dan menimbulkan ledakan. Sifat metana yang merupakan penyusun utama gas alam memiliki massa lebih ringan dari udara meyebabkan gas alam mudah terlepas ke lingkungan. Sebagai sumber energi bersih, penggunaan gas alam menjadi semakin luas dan penting bagi pembangunan sosial ekonomi.
Gas alam biasanya ditransportasikan dalam bentuk gas melalui jalur pipa atau sebagai cairan untuk ditransportasikan pada jarak yang lebih jauh karena ketidaktersediaan sarana berupa jalur pipa. Sehingga proses proses pencairan dan regasifikasi menjadi dua proses yang utama pada rantai suplai jenis energi ini. Ekstraksi gas alam dari permukaan bumi merupakan tahap pertama dari rantai suplai, yang di dalamnya termasuk pengeboran. Gas diproduksi dari fasilitas produksi, kemudian dialirkan lewat pipa ke fasilitas pencairan. Sebelum dilakukan pencairan, terlebih dahulu dilakukan teknik pemurnia gas dari gas-gas yang berbahaya: air, karbondioksida, molekul hidrogen yang lebih berat, hidrogen sulfida, komponen korosi dan erosi berupa air raksa, komponen inert (nitrogen dan helium) serta minyak. Secara umum suplai gas alam seperti ditunjukkan pada Gambar berikut
Mengenal Gas Alam
Reviewed by Penulis
on
September 29, 2020
Rating:
No comments: